Tanggal Rilis | : | 1 Desember 2023 |
Ukuran File | : | 1.25 MB |
Abstraksi
Februari 2017, IHK Gabungan Lampung mengalami kenaikan indeks dari 129,36 pada Januari 2017 menjadi 130,06 pada Februari 2017, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,54 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Februari 2017 adalah sebesar 1,36 persen, dan inflasi year on year (yoy) Februari 2017 adalah sebesar 4,23 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan naik 0,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,68 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 1,09 persen; kelompok kesehatan naik 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,78 persen. Sebaliknya satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok sandang yang turun 0,10 persen, sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Februari 2017, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,58 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,28 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-16 dan Kota Metro peringkat ke-43, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 62 kota IHK mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen. Sebaliknya, deflasi tertinggi dialami Jambi sebesar 1,40 persen, dan terendah terjadi di Bungo sebesar 0,02 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,28 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,19 persen.